Kamis, 24 September 2009

... Teguran Atas Nama Cinta ...


Apakah engkau percaya kekuatan cinta? Ahh, kita memandang cinta terlalu logis dan terlalu dibatasi dengan etika. Bukan cinta, tapi perilaku atas nama cinta-lah yang harus ditegur. Aku selalu bilang pada diriku, buatlah rasa sayang dan cinta pada manusia sebagai pendekat dan media belajar untuk mencintai Tuhan mu lebih dalam dan lebih dalam dari sebelumnya. Dan selama hatiku bersamamu tak pernah aku merasa jauh dengan-Nya.

Cinta adalah urusan hati. Biarkanlah Dia yang bertindak. Aku lelah dengan semua ini. Aku pun tak tahu jalan mana yang harus aku tempuh. Jika jatuh cinta adalah haram maka aku ikhlas dirajam seratus kali. Inilah aku sebagai manusia, bukan takdirku sebagai seorang suci. Tapi, Dia memilihku sebagai wanita yang terus belajar untuk menjaga segala yang kumiliki. Terimakasih atas kesempatan ini, Tuhan.

Aku telah menepati janjiku. Aku akan menjalankan prinsip yang pernah kukatakan padamu dulu. Memposisikan laki-laki dalam kedudukan yang sama. Hingga masanya kelak membukakan pintu hatiku untuk salah seorang yang akan aku ’pilih’. Inilah caraku untuk mengakhiri kembara hatiku. Aku akan menikmati kesendirian entah sampai kapan. Semoga aku mampu untuk azzam ku ini ....

Untuk semua yang pernah datang dalam kehidupanku: Terimakasih atas rasa yang kalian berikan. Terimakasih atas pengorbanan dan perhatian kalian. Maafkanlah aku jika pernah menyakiti hati kalian. Maafkan karena aku tak bisa memberikan harapan apa-apa terhadap kalian. Biarkan kita menjadi sahabat hingga masanya Allah akan menghalalkan ikatan tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar